Aurora: dari mana asal cahaya warna-warni aurora?

 AURORA: DARI MANA ASAL CAHAYA WARNA-WARNI AURORA?

Apa yang menyebabkan munculnya fenomena langit berwarna ini? 

oleh Julia  

Beberapa negara di Eropa seperti Finlandia, Norwegia, Swedia, bahkan sampai ke Kanada tidak lagi asing dengan fenomena langit dihiasi cahaya warna-warni berkilauan. Namun, pernahkah kalian bertanya-tanya mengapa aurora bisa terjadi? Apa yang menyebabkan warna-warna pada aurora terbentuk?

pict from pinterest: https://pin.it/3TRRJXM 

                                                

Apa itu aurora?

Sekumpulan cahaya berwarna yang didominasi warna hijau pucat dan pink yang terlihat di langit dalam cakupan garis lintang yang lebih tinggi disebut aurora. Fenomena alam aurora ini menampilkan cahaya di langit yang bernuansa magis dan mampu membuai siapapun menjadi kagum saat melihatnya. Biasanya aurora dominan menampilkan cahay hijau dan pink, namun ada juga fenomena aurora yang ditemukan memancarkan cahaya merah, kuning, biru, dan ungu. 

Aurora borealis biasanya dapat dilihat di belahan bumi utara yang dekat dengan lingkaran arktik sedangkan aurora australis biasanya muncul di daerah belahan bumi selatan. 

Mengapa aurora bisa terjadi? 

Hamparan cahaya warna-warni di langit yang terlihat muncul karena adanya foton yang dilepas oksigen (O) dan nitrogen (N) di lapisan atmosfer atas. Di lapisan atmosfer terdapat ionosfer yang mengionisasi atom dan molekul. Saat ion kembali ke posisi dasar (energi yang lebih rendah), energi akan dilepaskan yaitu berupa foton dan menghasilkan aurora. Tiap-tiap elemen melepaskan suatu panjang gelombang yang berbeda-beda, sehingga warna yang kita lihat pada fenomena aurora bergantung pada atom apa yang mengalami eksitasi, seberapa besar energi yang diterima, dan bagaimana panjang gelombang cahaya saling menyatu. 

pict from pinterest: https://pin.it/1V8zxuW
pict from: https://pin.it/1V8zxuW
Bagaimana warna-warna aurora dapat terbentuk?

Berdasarkan mekanisme terjadinya aurora yang telah dijelaskan di atas, warna yang dipancarkan oleh elemen-elemen yang dilepaskan berupa foton tadi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Oksigen (O): Oksigen menghasilkan cahaya berwarna hijau dan merah kecoklatan pada aurora. Oksigen akan memancarkan cahaya hijau pada panjang gelombang 557,7 nm sedangkan merah kecoklatan akan muncul saat panjang gelombang menyentuh kisaran 630,0 nm. Selain hijau dan        merah kecoklatan, oksigen juga menghasilkan warna kuning kehijauan dari hasil eksitasinya.

2. Nitrogen (N): Saat nitrogen terkesitasi, warna yang akan muncul adalah cahaya biru dan merah

3. Gas lain: Selain nitrogen dan oksigen, ternyata dideteksi terdapat gas lain yang juga berkontribusi dalam pembentukan cahaya aurora di atmosfer. Namun, panjang gelombangnya tidak memenuhi ketentuan pada spektrum elektromagnetik yang dapat kita lihat. Salah satu contoh dari gas lain yang dapat teridentifikasi adalah helium (He) yang memancarkan cahaya ungu dan hidrogen (H) yang tereksitasi kemudian menghasilkan cahaya biru. 

Ternyata, terbentuknya fenomena cantik dan cukup langka ini tetap memiliki kaitannya dengan kimia ya teman-teman. Kalu begitu, pertanyaan mengenai apa yang menyebabkan warna-warna pada aurora muncul sudah terjawab, bukan? 


ㅡsampai jumpa di universe berikutnya!

Source:

https://www.kompas.com/sains/read/2021/05/23/200300523/aurora-cahaya-cantik-yang-mempesona-di-langit-kutub?page=2

https://chemistry.stackexchange.com/questions/60852/effects-of-atmospheric-gases-on-colour-of-aurora

https://www.thoughtco.com/causes-aurora-borealcolors-607595

https://www.worldofchemicals.com/675/chemistry-articles/chemistry-of-northern-lights.html












 

Komentar

  1. Jadi tahu proses terbentuknya aurora, terimakasih sudah mengedukasi kak

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer